Mark Elliot Zuckerberg Pendiri Facebook

Mark Elliot Zuckerberg Pendiri Facebook

Sejak muda sudah keranjingan komputer. Ketika di Harvard sempat jadi pemberontak dengan membuka website data mahasiswa, ia pun diperkarakan. Lalu Facebook yang dibuatnya menggoncangkan dunia dan membawanya menjadi anak muda terkaya di dunia.
Namanya Mark Elliot Zuckerberg, dilahirkan di Dobb Ferry, West chester County, New York, 14 Mei 1984. Sekolah menengah di Ardsley High School, Ardsley, New York (1998-2000) dan Phillips Exeter Academy, Exeter, New Hamshire (2000-2002). Pendidikan universitas di bidang psikologi, Harvard University (drop-out). Perusahaan yang dimiliki, Facebook Inc. Kekayaan US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 13,5 triliun), ranking ke-785 orang terkaya dunia versi Majalah Forbes 2008.
Adakah yang tidak mengejutkan dari data tersebut? Zuckerberg baru akan genap berusia 24 tahun pada Mei ini. Ia tak menyelesaikan kuliah di Harvard University tetapi berhasil membangun Facebook yang membuatnya mengumpulkan kekayaan sampai Rp 13,5 triliun. Siapapun akan menyebutnya luar biasa. “Dia adalah billionaire termuda di dunia saat ini, dan kami yakin ia adalah billionaire ter muda sepanjang sejarah yang mengumpulkan sendiri kekayaannya,” ujar Matthew Miller, associate editor Majalah Forbes.
Sebelum ini Forbes pernah memasukkan anak belia di deretan orang terkaya dunia namun mereka mendapatkannya dari warisan orangtuanya yang meninggal. Sedangkan Zuckerberg mendapatkannya dari hasil kerjanya. Lalu majalah ini menobatkan Zuckerberg sebagai “The Youngest `Self-made’ Billionaire on the Planet” tahun ini.
Awalnya Direktori Mahasiswa Zuckerberg lahir di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi – psikiater. Sejak kecil Zuckerberg suka mengu tak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Ayahnya sendiri membelikannya komputer sejak ia beru sia delapan tahun. Saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D’Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu.
Zuckerberg dan D’Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat play list-nya sesuai selera mereka. Mereka mengirimkan program itu ke berbagai perusahaan termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhimya di Phillips ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek.
Saat melanjutkan sekolah ke perguruan ting gi keduanya harus berpisah. D’Angelo masuk Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa di universitas itu) pada mahasiswa baru sebagai ajang pertemanan di antara mereka. Namun setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya. “Mereka mengatakan punya alasan untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini,” ujar Zuckerberg kemudian.
Meski ditolak ia selalu mencari cara untuk mewujudkannya. “Saya ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan,” lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.Proyek pertamanya adalah CourseMatch (www.coursematch.com) yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di website tersebut. Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto rekan mahasiswanya terpampang di situ. Tak lupa ia membubuhkan kalimat yang meminta pengun jungnya menentukan mana dari foto-foto ini yang paling “hot”. Pancingannya mengena. Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan webiste itu tercatat 450 orang mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto mereka buka. Pihak Harvard mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data. Anak muda berambut keriting ini pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Tetapi ia tak menyesali tinda kannya. “Saya kira informasi seperti itu harus tersedia (online),” ujamya.
Alih-alih kapok ia malah membuat website baru dengan nama Facebook (www.thefacebook.com). Website ini ia luncurkan pada Februari 2004. Facebook merupakan penyempurnaan dari Facemash. Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di website-nya sekarang disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berko munikasi lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya. Facebook menawarkan navigasi yang mudah bagi para penggunanya. Setiap pemilik account punya ruang untuk memajang fotonya, teman-temannya, network, dan melakukan hal lainnya seperti bisa berkirim pesan dan lain sebagainya.
Banyaknya aplikasi yang bisa digunakan oleh anggotanya membuat Facebook digan drungi banyak orang. Konon hingga saat ini sudah lebih dari 20.000 aplikasi dimasukkan ke dalam Facebook yang bisa digunakan para anggotanya. Setidaknya 140 aplikasi baru ditambahkan ke Facebook setiap harinya dan 95% pemilik account Facebook telah menggu nakan minimal satu aplikasi.
Penyertaan banyak aplikasi ini membuat Facebook berbeda dengan website jejaring sosial terdahulu seperti MySpace. Lalu orang berbondong-bondong mengunjungi website nya dan mendaftar jadi anggotanya. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook. Ini membuat Zuckerberg kewalahan. Ia lalu meminta bantuan dua temannya untuk ikut mengem bangkan Facebook. Dalam tempo empat bulan Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta.
Pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah (di sini SMU) pada Sep tember 2005. Tak lama kemudian mereka juga membuka jejaring para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. “Apa yang saya inginkan sudah ada di tangan. Saya tidak ingin punya ijazah kemudian bekerja. Menurut saya, pekerjaan hanyalah untuk orang-orang yang lemah,” ujarnya pada Majalah Current.
Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat.Saat ini jumlah anggota aktifnya mencapai 70 juta di seluruh dunia. Jejaring yang dihimpunnya mencapai enam juta jaringan (ke lompok pertemanan) meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada 14 juta foto di-upload (dimasukkan ke Facebook). Dan dalam hal jumlah trafik pengakses Facebook menjadi website teraktif ke-6 di dunia dan menjadi website jejaring sosial kedua terbesar versi camScore.
Jual Saham Jadi Kaya, Jumlah anggota Facebook yang jutaan or ang itu menjadi tambang emas yang meng giurkan. Zuckerberg dan kawan-kawan pun menangkap peluang bisnis yang besar. Karena itu ketika jumlah user-nya melebihi satu juta mereka menggandeng Accel Part ners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7 juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) mendapatkan dan dari pendiri PayPal sebesar US$ 500.000. Pembenahan pertama dengan tambahan modal itu adalah dengan meng ganti domain-nya dari www. thefacebook. corn menjadi www.facebook.com pada Agustus 2005. Setelah itu jangkauan keanggotaannya diperluas menjadi internasional. Hingga Desember 2005 jumlah anggotanya sudah mencapai 5,5 juta.
Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005 disebutkan Facebook menga lami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capi tal Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile-nya.
Pada September 2007 Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Jika nilai itu disetujui maka nilai kapitalisasi Facebook sudah mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 54 triliun hingga Rp 90 triliun. Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$ 135 triliun).Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook. Li Ka-shing disebut-sebut ikut menginvestasinya sekitar US$ 60 juta pada November 2007. Lalu ada berita yang menyebutkan Viacom, Yahoo, Google, dan sebagainya pun ikut menawar untuk membeli Facebook. Sejauh ini Zackerberg me ngatakan Facebook tak akan dijual.
Melesatnya bisnis Facebook membuat Zackerberg menampuk kekayaan yang luar biasa. Majalah Forbes menyebutkan kekayaan Zackerberg sendiri mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun. Jangankan untuk anak seusia Zackerberg, untuk orang dewasa pun harta sebanyak itu tentu jumlah yang luar biasa besar. Maka wajar jika majalah itu menobatkannya sebagai The Youngest `Self-made’ Billionaire on the Planet.
Prestasi yang diraih Zackerberg tak benar -benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook. Termasuk dari rekannya di Harvard yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan dari ConnectU. Namun Zackerberg tetap bergeming bahwa Facebook merupakan hasil karyanya. Meskipun ConnectU kalah dalam persidangan pertama, perusahaan ini mendaftarkan gugatan baru pada Maret 2008.
Kontroversi juga datang dari negara-negara seperti Myanmar, Bhutan, Syria, Arab Saudi, Iran dan sebagainya yang menyebutkan kalau Facebook mempromosikan serangan terhadap otoritas pemerintahannya sehingga akses terhadap Facebook di negara tersebut ditutup.
Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zackerberg tetap digan drungi banyak orang. Zackerberg sendiri di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya, ia tetap sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Kala datang ke kantornya di Palo Alto, Zackerberg kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Tak tampak sebagai miliuner (dalam US$ dol lar, tentunya) atau triliuner (dalam rupiah).

Mahasiswa Sejati Versi Rakyat

Mahasiswa Sejati Versi Rakyat
Salam Mahasiswa.,
Apakah kita sudah sudah sadar sob, apa tugas kita mahasiswa?? Apakah Cuma datang, dengerin ceramah dosen, presentasi, ngerjakan tugas, ngopi dan PS-an saja, lebih dari itu sob, tugas kita sangat berat yakni sebagai kader bangsa yang mengemban tugas sebagai penerus bangsa.
Kalaian tau sob, saat remormasi 1998, mahasiswa lah yang membuat revolusi, terutama mahasiswa Trisakti, apakah kita akan pasif dan apatis dengan keadaan saat ini dan membanggakan sikap pragmatis dan hedonism kita??
Mari kita renungkan sob, di saat mahasiswa lain terlelap dengan tugas kuliah, presentasi bahkan ada yang sibuk pacaran Bang Ais bersama masyarakat yang digusu rumahnya, mereka melakukan demo untuk memperjuangkan nasib masyarakat yang rumahnya di gusur, dan di saat ada kebijakan pemerintah yang memberatkan masyarakat, bang Ais pun jalan turun kemelakukan aksi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.
Suatu ketika Bang Ais ketika nongkrong di warung kopi dan ditanya sama ibuk penjual, Bang, kenapa mahasiswa sekarang tidak suka demo?? Jawab Bang Ais. ‘mahasiswa sekarang berbeda dengan mahasiswa dahulu bu’, mahasiswa sekarang lebih apatis dan udah tak peduli lagi bu dengan urusan negara, dan ibunya pun sudah berpesan ‘’jangan macem2 nak waktu kuliah, ndak usah ikut organisasi, cepat lulus dan nyari kerja dengan gaji yang besar dengan ijazah S1 terus menikah’’. Fikir Bang Ais.. kenapa kog tidak bilang begini “kau ini kaum terpelajar nak, berpendidikan tinggi, intelektual luas karena sudah dididik di perguruan tinggi” seharusnya juga memikirkan rakyat yang kurang beruntung dari kita, memperjuangkan nasib rakyat dan haknya yang dihisap oleh pemerintah, dan katakan tidak untuk kapitalisme, feodalisme dan militerisme.
Pada saat terakir wisuda, betapa paling mengejutkan dan mengharukan Bang Ais, dikala teman2nya didampingi ayah, ibu, dan saudara, tetapi Bang  Ais di sambut oleh orang2 yang berpakaian compang camping yang pernah diperjuangkan hak yakni rumahnya yang digusur. Itulah yang sangat mengharukan dan menyentuh Bang Ais. Itulah Mahasiswa sebenarnya J

kunjungan KKN di PUNCU


  Sabtu, 30 Mei 2015 merupakan agenda para kader HMI STAIN Kediri mulai dari anggota komisariat dan ada juga yang dari cabang mengikuti "Safari KKN" di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.

Dalam kunjungan KKN, bertujuan untuk menjalin persaudaraan dan untuk menjaga komunikasi dengan Presidium maka agenda ini di adakan,  karena kami memiliki motto "BERTEMAN LEBIH DARI SAUDARA".

Diawali dari kanda Miftahudin di watugede, selanjutnya ke yunda Lita di satak terus ke Gembel di Puncu kemudian ke Nisa'ul di Laharpang disusul ke Sekum di Jomblang terus ke kabid PTKP di Bodak sampai dengan semua anggota HMI baik Tarbiyah dan Jalaludin al-rumy yang KKN di Puncu.

Semoga kanda-yunda yang KKN saat ini di PUNCU-KEDIRI dan di REJOSO-NGANJUK, semuanya diberikan kelancaran dan kesuksesan, aminn


sejarah HMI

5 Februari 1947, 66 tahun yang lalu menjadi tonggak bersejarah berdirinya HMI. Perjalanan 68 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah menorehkan tinta sejarah di pentas nasional. Banyak tokoh nasional dan lokal telah dilahirkan oleh organisasi yang lahirnya diprakarsai oleh Lafran Pane ini. HMI pun diharapkan tetap dapat memberikan kontribusinya dalam mengisi perjalanan bangsa.
Bulan Oktober 1946 berdiri Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), sebagai satu-satunya organisasi mahasiswa di Yogyakarta waktu itu yang anggotanya meliputi mahasiswa BPT Gadjah Mada, STT, STI. Di Solo tahun 1946 berdiri Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI). Kedua organisasi itu berhaluan komunis. Tidak satupun diantara organisasi mahasiswa itu yang berorientasi Islam.
Lafran Pane, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) (kini UII-Universitas Islam Indonesia) yang baru duduk di tingkat I, mengadakan pembicaraan dengan teman-teman mengenai gagasan pembentukan organisasi mahasiswa Islam. Lafran Pane lantas mengundang para mahasiswa Islam yang ada di Yogyakarta baik yang ada di STI, Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik (STT), guna menghadiri rapat, membicarakan maksud tersebut. Rapat dihadiri lebih kurang 30 orang mahasiswa, di antaranya terdapat anggota PMY dan GPII. Rapat-rapat yang sudah berulang kali dilaksanakan, belum membawa hasil, karena ditentang oleh PMY. Dengan mengadakan rapat tanpa undangan, secara mendadak, mempergunakan jam kuliah tafsir Bapak Husin Yahya almarhum ( mantan Dekan Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ), diselenggarakanlah pertemuan untuk mendeklarasikan berdirinya HMI.
Ketika itu hari Rabu Tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan tanggal 5 Febuari 1947, di salah satu ruangan kuliah STI di jalan Setiodiningratan 30 (sekarang Jl. Panembahan Senopati), masuklah mahasiswa Lafran Pane yang dalam prakatanya ketika memimpin rapat antara lain mengatakan : Hari ini adalah rapat pembentukan organisasi mahasiswa Islam, karena persiapan yang diperlukan sudah beres. Sikap ini diambil, karena kebutuhan terhadap organisasi ini sudah sangat mendesak. Yang mau memerima HMI sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan.
Adapun latar belakang pemikirannya dalam pendirian HMI adalah: “Melihat dan menyadari keadaan kehidupan mahasiswa yang beragama Islam pada waktu itu, yang pada umumnya belum memahami dan mengamalkan ajaran agamanya. Keadaan yang demikian adalah akibat dari sitem pendidikan dan kondisi masyarakat pada waktu itu. Karena itu perlu dibentuk organisasi untuk merubah keadaan tersebut. Organisasi mahasiswa ini harus mempunyai kemampuan untuk mengikuti alam pikiran mahasiswa yang selalu menginginkan inovasi atau pembaharuan dalam segala bidang, termasuk pemahaman dan penghayatan ajaran agamanya, yaitu agama Islam. Tujuan tersebut tidak akan terlaksana kalau NKRI tidak merdeka, rakyatnya melarat. Maka organisasi ini harus turut mempertahankan Negara Republik Indonesia kedalam dan keluar, serta ikut memperhatikan dan mengusahakan kemakmuran rakyat.
Ketika mendirikan HMI 5 Febuari 1947, Lafran Pane genap berusia 25 Tahun.  Ide Lafran Pane mendirikan HMI dilakukan bersama 14 orang temannya yaitu Kartono Zarkasi, Dahlan Husain, Maisaroh Hilal, Suwali, Yusdi Ghozali, Mansyur, Siti Zainab, M. Anwar, Hasan Basri, Zukkarnaen, Thayeb Razak, Toha Mashudi, Bidron Hadi. Terpilih menjadi Ketua HMI  pertama Lafran Pane dan Wakil Ketua Asmin Nasution.
Sejarah mencatat HMI telah memberikan kontribusi tidak kecil sejak awal kelahirannya. Setidaknya itu terlihat dari tekad awal (1947) yang tertuang dalam tujuan organisasi yang secara konsisten dilaksanakan, yaitu mempertahankan Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia yang sedang berjuang melawan agresi Belanda dan kondisi umat Islam yang mengalami stagnasi.
Demikian pula ketika terjadi gerakan PKI pada 1965. HMI menjadi satu elemen yang paling diperhitungkan, bahkan dianggap sebagai musuh utama. Sampai-sampai DN Aidit memprovokasi anak buahnya dengan mengemukakan, “Jika tidak bisa membubarkan HMI, lebih baik pakai sarung saja.” Berkat rahmat Tuhan, bukan HMI yang bubar melainkan PKI yang gulung tikar.
Sampai pada dua pertiga masa kekuasaan Orde Baru, HMI masih memperlihatkan kekuatan luar biasa. Bahkan ketika kekuasaan Orde Baru dengan gaya represif dan otoriter ingin memaksakan kehendak agar seluruh ormas termasuk OKP menggunakan asal tunggal Pancasila, HMI dalam kongres di Medan (1983) dengan tegas dan suara bulat menolak. Walaupun dalam kongres berikut (1986), HMI dengan sangat terpaksa mengakomodasi keinginan penguasa tersebut dengan pertimbangan yang bersifat sangat politis. Dalam artian ingin menyelamatkan wadah perjuangan HMI dari gerusan penguasa otoriter, lantaran bila tidak mau menerima Pancasila sebagai asas tunggal HMI akan dibubarkan. Meskipun itu harus dibayar mahal oleh HMI dengan menyempal organ HMI yang kemudian menamakan diri HMI Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) yang dimotori Eggy Sudjana.
Sejarah Perumusan NDP (Nilai Dasar Perjuangan) HMI
NDP kali pertama dikenal pada tahun 1969 pada saat Pengurus Besar HMI yang bertempat di Jakarta dipimpin oleh Nurcholis Madjid yang sering dikenal dengan Cak Nur, tepatnya padi Kongres ke-9 di Malang, pada saat itu Cak Nur memberikan presentasi mengenai Nilai Dasar Islam, selanjutnya kertas kerja yang telah disampaikan oleh Cak Nur dalam kongres tersebut dimintu oleh peserta kongres dan selanjutnya kongres mengamanahkan untuk disempurnakan dengan menugaskan Sakib Mahmud, Endang Ashari serta konseptornya Cak Nur.
Pada Kongres ke-10 di Palembang tahun 1971 konsep dasar Islam ini dikukuhkan dengan nama “Nilai-Nilai Dasar Perjuangan” yang disingkat dengan NDP tanpa perubahan isi sama sekali, adapun alasan dipilihnya nama ini adalah: karena Nilai Dasar Islam (NDI) dianggap justru menyempitkan makna Islam itu sendiri, apalagi mengklaim dengan nama Islam. Selain itu kata perjuangan memiliki makna usaha yang sungguh-sungguh untuk merubah suatu keadaan, kata perjuangan itupun terinspirasi dari sebuah kata judul sebuah buku “Perjuangan Kita” karya Syahrir.
Adapun beberapa faktor yang melatarbelakangi lahirnya NDP adalah sebagai berikut :
  • Belum adanya literature yang Memadai bagi kader HMI untuk rujukan filsafat sosial dalam usaha melakukan aksi dan kerja kemanusiaan.
  • Kondisi umat Islam khususnya di Indonesia yang masih mengalami kejumudan dan kurang dalam penghayatan serta pengamalan nilai- nilai ajaran Islam.
  • Kaca perbandingan, karena kader PKI mempunyai buku panduan yang dijadikan pedoman untuk menjalankan idiologi marxisnya, maka dari mahasiswa Islam juga harus memiliki buku panduan sebagai dasar perjuangan.
Dalam perjalanan sejarah NDP, ketika negeri ini menganut asas tunggal yang ditetapkan oleh pemerintah yang saat itu rezim Soeharto, dengan Orde Barunya dengan dikeluarkannya UU No. 5 Tahun 1985 tentang Asas Tunggal Pancasila, NDP pun berubah nama lagi menjadi Nilai Identitas Kader (NIK) namun isinya tetap tidak berubah, selanjutnya perubahan nama ini kemudian disahkan pada kongres ke-16 di Padang.
Setelah orde baru tumbang dan alam demokrasi yang kian berkibar, maka pada Kongres ke-22 di Jambi tahun 2000, NIK kembali menjadi nama NDP. Kedudukan NDP : Sebagai Landasan Perjuangan, tujuan NDP : Sebagai Filsafat Sosial.
Demikianlah perjuangan berat yang pernah dialami. Akan tetapi setelah itu HMI terbuai lantaran kedekatannya dengan kekuasaan, bahkan ada yang secara ekstrem menyatakan hampir tidak ada lagi sekat yang membatasi antara HMI dan kekuasaan. Hampir dapat dipastikan hal itu lantaran pada masa-masa tersebut banyak alumnus HMI menempati posisi-posisi strategis dalam birokrasi pemerintahan.
HMI dan Kekuasaan.
Dalam masa setelah roda reformasi dapat menggulingkan komandan rezim Orde Baru, terlihat kondisi lebih buruk lagi pada HMI. Dalam masa itu seperti yang telah saya sebutkan di atas, HMI tidak lagi menjadi mainstream. Di tengah kebebasan dalam menyampaikan pendapat, HMI terlihat sedemikian serak. Jarang sekali melakukan penyikapan terhadap kondisi-kondisi sosial yang timpang termasuk dalam bentuk aksi-aksi demonstrasi atau yang lain.
Ada dua hal yang kemungkinan besar menyebabkan hal tersebut. Pertama, telah tumpul pisau analisis yang dahulu menjadikannya sebagai organisasi kritis. Kedua, HMI tidak lagi mampu menghimpun kekuatan untuk menyuarakan sikapnya secara bersama-sama lantaran telah terjadi kritis militansi. Selain itu di tengah-tengah gerakan Islam baik keagamaan maupun politik dengan politik aliran, HMI justru kalah dengan yang lain.
Serpihan-serpihan pemikiran yang dahulu pernah dilontarkan oleh senior-senior dan sekaligus adalah ideolog HMI seperti Ahmad Wahib, DjohanEffendy, dan Nurcholish Madjid tidak mampu dilanjutkan oleh HMI secara institusional sehingga HMI seakan kehilangan akar genealogisnya. Pemikiran senior-senior itu sekarang justru banyak dielaborasi di tempat dan komunitas lain, seperti Komunitas Islam Utan Kayu dengan bendera Jaringan Islam Liberal (JIL) yang dengan sangat intens melanjutkan gagasan-gagasan senior HMI tersebut.
Bila dalam komunitas itu sebagian besar adalah kader HMI, sekali lagi itu bukan HMI secara institusional. Dan itu, justru menunjukkan bahwa HMI memang sudah tidak lagi menyediakan ruang untuk menggali pemikiran-pemikiran ideologis. Padahal dewasa ini, ide-ide yang dulu kontraversial itu telah menjadi mainstream dan mulai banyak mendapat apresiasi positif dari khalayak masyarakat.
Karena itu, HMI sesegera mungkin menyadari kesalahan langkah yang diambilnya selama ini. Jika tidak dilakukan, dalam waktu tidak lama judul di atas akan menjadi sangat pas untuk menggambarkan kondisi HMI yang bagaikan anak ayam yang mati bukan lantaran kekurangan makanan, melainkan justru tertimbun padi yang menggunung di dalam lumbung yang seharusnya ia makan dengan porsi lebih banyak.
Tegakkan Identitas
Mantan Ketua Umum PB HMI periode 1974-1976, Chumaidi Syarif Romas melihat tantangan HMI saat ini adalah harus menegakkan identitas kembali, hingga nilai-nilai dasar perjuangan HMI. Supaya nilai itu diterapkan sesuai dengan kebutuhan sekarang, dan memberikan alternatif pemikiran di tengah arus globalisasi yang sekarang terjadi.
”Apalagi tantangan HMI saat ini ialah ditengah maraknya koruptor, kader HMI acap  mengedepankan kepentingan pribadi,” tegas Chumaidi yang juga guru besar di UIN Yogyakarta ini.
Untuk itu, menurut Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI 2012-2017 Taufiq Hidayat untuk kondisi akan datang, HMI harus lebih konsern menata pengkaderannya. Pengkaderan yang dipunyai sejauh ini sudah memberikan hasil positif di tengah masyarakat, tapi untuk tantangan jauh ke depan, mulai harus dipikirkan perubahan-perubahannya.  Kembali pada bagaimana mengintensifkan intelektualitas kader HMI, bagaimana menguatkan networkkader HMI, itu penting untuk dijaga.
Taufiq menegaskan HMI haruslah tetap pada jalur sebagai organisasi independen. Karena independensi itu yang memberi suatu keleluasaan dalam bertindak, berpikir, dan dalam berkiprah di tengah masyarakat. Karena dia tidak memandang strata dan latar belakang.
Referensi :
  1. Bagai Anak Ayam Mati di Lumbung ; Catatan Kongres Ke-23 HMI, Oleh: Mohammad Nasih Aminullah
  2. Sejarah Perumusan NDP (Nilai Dasar Perjuangan), notedanpena.blogspot.com
  3. HMI Diharapkan Terus Mampu Lahirkan Pemimpin Bagi Umat dan Bangsa. Pelitaonline
sumber : https://serbasejarah.wordpress.com/2013/02/05/menengok-masa-lalu-hmi/

Agitasi

Salam Mahasiswa.,
Apakah kita sudah sudah sadar sob, apa tugas kita mahasiswa?? Apakah Cuma datang, dengerin ceramah dosen, presentasi, ngerjakan tugas, ngopi dan PS-an saja, lebih dari itu sob, tugas kita sangat berat yakni sebagai kader bangsa yang mengemban tugas sebagai penerus bangsa.
Kalaian tau sob, saat remormasi 1998, mahasiswa lah yang membuat revolusi, terutama mahasiswa Trisakti, apakah kita akan pasif dan apatis dengan keadaan saat ini dan membanggakan sikap pragmatis dan hedonism kita??
Mari kita renungkan sob, di saat mahasiswa lain terlelap dengan tugas kuliah, presentasi bahkan ada yang sibuk pacaran Bang Ais bersama masyarakat yang digusu rumahnya, mereka melakukan demo untuk memperjuangkan nasib masyarakat yang rumahnya di gusur, dan di saat ada kebijakan pemerintah yang memberatkan masyarakat, bang Ais pun jalan turun kemelakukan aksi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.
Suatu ketika Bang Ais ketika nongkrong di warung kopi dan ditanya sama ibuk penjual, Bang, kenapa mahasiswa sekarang tidak suka demo?? Jawab Bang Ais. ‘mahasiswa sekarang berbeda dengan mahasiswa dahulu bu’, mahasiswa sekarang lebih apatis dan udah tak peduli lagi bu dengan urusan negara, dan ibunya pun sudah berpesan ‘’jangan macem2 nak waktu kuliah, ndak usah ikut organisasi, cepat lulus dan nyari kerja dengan gaji yang besar dengan ijazah S1 terus menikah’’. Fikir Bang Ais.. kenapa kog tidak bilang begini “kau ini kaum terpelajar nak, berpendidikan tinggi, intelektual luas karena sudah dididik di perguruan tinggi” seharusnya juga memikirkan rakyat yang kurang beruntung dari kita, memperjuangkan nasib rakyat dan haknya yang dihisap oleh pemerintah, dan katakan tidak untuk kapitalisme, feodalisme dan militerisme.

Pada saat terakir wisuda, betapa paling mengejutkan dan mengharukan Bang Ais, dikala teman2nya didampingi ayah, ibu, dan saudara, tetapi Bang  Ais di sambut oleh orang2 yang berpakaian compang camping yang pernah diperjuangkan hak yakni rumahnya yang digusur. Itulah yang sangat mengharukan dan menyentuh Bang Ais. Itulah Mahasiswa sebenarnya J

Penerimaan Mahasiswa Baru STAIN KEDIRI 2015 Jalur Prestasi dan Jalur Akademik


PENERIMAAN MAHASISWA BARU STAIN KEDIRI

JALUR PRESTASI (Reguler/Lokal) 
Tahun Akademik 2015

  1. JALUR PRESTASI AKADEMIK (JPA)
    1. Ketentuan Umum
    a. Jalur prestasi akademik ialah mekanisme seleksi Mandiri STAIN Kediri berdasarkan
    penjaringan prestasi akademik tanpa ujian tertulis.
    b. Sekolah/Madrasah yang berhak mengikuti jalur prestasi akademik adalah semua
    sekolah/madrasah yang secara sah memperoleh ijin penyelenggaraan pendidikan
    Dari pemerintah
  2. Ketentuan Khusus
    a. Harus ada rekomendasi dari pihak sekolah
    b. Selama di kelas X dan Xl menempati maksimal ranking 10 di kelasnya untuk Sekolah
    /Madrasah Negeri dan maksimal ranking 5 dikelasnya untuk Sekolah/Madrasah
    Swasta, dengan melampirkan surat keterangan ranking kelas X dan Xl dari sekolah
PERSYARATAN PENDAFTARAN – Mengisi dan menyerahkan Formulir Pendaftaran Calon Mahasiswa dan Formulir
Pendaftaran Peserta Penerimaan Mahasiswa Baru Program Jalur Prestasi Akademik (JPA)
yang disahkan Kepala Sekolah.
– Menyerahkan fotokopi Rapor Kelas 10 dan 11 yang disahkan Kepala Sekolah.
– Menyerahkan Surat Keterangan sedang berada di Kelas 12 yang disahkan Kepala Sekolah.
– Menyerahkan pasfoto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
– Menyerahkan fotokopi Akta Kelahiran sebanyak 1 (satu) lembar.
– Memilih satu Program Studi (Prodi).
  1. JALUR PRESTASI NON AKADEMIK (JPNA)
    Yang termasuk dalam Prestasi Non Akademik adalah sebagai berikut :
    1. Bidang Olah Raga yang dilombakan (semua jenis olah raga)
    2. Bidang Kesenian yang dilombakan (Qiro’atil Qur’an, Qiro’atil Kutub, Tari, Tarik Suara,
    Pantomim, dll)
    3. Bidang Humaniora,yang sifatnya aktifitas social yang dilombakan seperti: Hafal Al-Qur’an,
    TOAFL (Bahasa Arab), TOEFL (Bahasa lnggris), Pidato, Debat, Karya Ilmiah,
    Sastra/Puisi, Teater, Pramuka, Paskibraka, Cinta Lingkungan.JALUR PRESTASI (Lokal/Reguler)
    PERSYARATAN PENDAFTARAN

    1. Persyaratan Umum
    – Prestasi Perorangan dan Prestasi Kelompok yang dilakukan pada saat ini dan sebelumnya
    – Prestasi pada tingkat minimal Kabupaten atau Kotamadya
    – Menyerahkan Rekapitulasi Prestasi Non Akademik, yang berisi prestasi-prestasi yang
    pernah diraih (bukti dilampirkan)
    – Menyerahkan Surat Pernyataan Mahasiswa Jalur Prestasi Non Akademik, yaitu sanggup
    aktif mewakili kegiatan Perguruan.
    2. Persyaratan Khusus :
    – Memiliki Nilai Rapor Rata-rata kelas 10 dan 11 ≥ 70,00
    – Mendapat Rekomendasi dari Guru BP/Konselor Sekolah mengenai kepribadian baik, Jiwa
    kepemimpinan dan aktif dalam organisasi.
    – Mengisi dan menyerahkan Formulir Pendaftaran Calon Mahasiswa dan Formulir
    Pendaftaran Peserta Penerimaan Mahasiswa Baru Program Jalur prestasi Non Akademik
    (JPNA) yang disahkan Kepala Sekolah.
    – Menyerahkan fotokopi Rapor Kelas 10 dan 11 yang disahkan Kepala sekolah.
    – Menyerahkan Surat Keterangan sedang berada di Kelas l2 yang disahkan Kepala Sekolah.
    – Menyerahkan pasfoto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
    – Menyerahkan fotokopiAkta Kelahiran sebanyak 1 (satu) lembar.
    – Memilih satu Program Studi (prodi).
Kelengkapan Administrasi
Seluruh kelengkapan administrasi dimasukkan dalam map warna kuning dan sudah
harus diterima selambat-lambatnya pada tanggal 22 Mei 2015, ditujukan kepada:
Subag. Akademik – Bagian pendaftaran
STAIN KEDIRI
Jl. Sunan Ampel 07 Ngronggo Kediri
Tembusan:
Ketua STAIN Kediri sebagai laporan
NB : Adapun informasi yang kurang jelas dapat menghubungi nomor dibawah ini :
1. Ilham (085649969698)
2. Aisyah (085730207105)
3. Dewi (085655463855)
————————————————————–
Download Brosur PMB 2015 jalur prestasi di sini
Download surat aktif untuk beasiswa miskin di sini
Download Formulir PMDK Lokal 2015 Di sini

PENDAFTARAN STAIN KEDIRI 2015

MENGAPA PILIH HMI?
Mugkin dalam benak kalian bertanya-tanya apakah itu HMI. Apakah kalian mengenal siapa JusufKallaitu? Yaps, bena,.beliau adalahWakil Presiden RI. Mahfud MD, Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI), Zulkifli Hasan (Ketua MPR-RI), Irman Gusman (Ketua DPD-RI), Akbar Tandjung (Ketua GOLKAR), AnisBaswedan (MenteriPendidikan), Nurcholis Majid, Munir.

Terus apa hubunganya beliau-beliau dengan HMI? Dan dari tadi kok tidak disebutkan kepanjangan HMI ya??hehe..

HMI telah meahirkan begitu banyak intelektual, pemimpin politik, aktifis sosial, birokrat, pengusaha dan kaum professional lainyaJ

HMI adalah organisasi ektra kampus didirikan oleh Lafran Pane. Organisasi ini lahir 2 tahun setelah Indonesia Merdeka yakni pada tanggal 05 Februari 1947 di Yogyakarta dengan tujuan “Terbinanya insan akademis, pencipta,pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT”. Dan sekarang sudah berusia 68 tahun,,sudah pasti banyak makan asam garam di kampus, masyarakat, pemerintahan,dll., tentuny asudah tidak diragukan lagi kualitasnya.
 HMI kependekandari HIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA danbanyak yang menyebut HMI adalah HarapanMasyarakat Indonesia J
So, Tunggu apalagi kawan,, JOIN WITH US..di HMI STAIN KEDIRI
Contact Person:
Dewi : 085 655 463 855
Aisah : 085 730 207 105
Martin : 085 649 430 392

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.